Selasa, 02 Juli 2013

Penerapan E-Ticket dan Tarif Progresif KRL JABODETABEK

Mulai 1 Juli 2013, PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) menerapkan tarif Progresif dan Electronic Tickecting. Tarif progresif adalah tarif yang dihitung jarak antar stasiun dan telah di subsidi oleh pemerintah. Tarif Progresif yang di berlakukan yaitu Rp.2000 untuk 5 stasiun pertama dan Rp.500 untuk 3 stasiun berikutnya. Alasan PT. KCJ menerapkan E-Ticket dan Tarif Progresif adalah untuk meningkatkan pelayanan. Pasalnya, banyak penumpang KRL yang mengeluh dan demo saat kenaikan tarif KRL pada 1 Oktober 2012 lalu. Dengan di berlakukannya Tarif Progresif dan E-Ticket, maka karcis dalam bentuk kertas sudah tidak digunakan lagi.
Berbeda dengan karcis berbentuk kertas, saat menggunakan E-Ticket kita harus Gate In di stasiun pemberangkatan dan Gate Out di stasiun tujuan dengan mesin yang telah di sediakan.

Gate In di Stasiun Pemberangkatan

Gate Out di Stasiun Tujuan

E-Ticket yang di berlakukan ada 2 jenis, yaitu E-Ticket untuk single Trip (satu kali perjalanan) dan E-Ticket Multitrip (lebih dari satu kali perjalanan). E-Ticket multi trip berisi saldo yang dapat di gunakan untuk beberapa kali perjalanan. Saldo akan terpotong secara otomatis saat Gate Out di stasiun tujuan. E-Ticket multi trip ini dapat di beli di seluruh loket stasiun di jabodetabek. E-ticket multi trip di jual dengan harga 50.000 rupiah, ini mencakup 20.000 rupiah harga kartu dan 30.000 rupiah yang merupakan saldo perdana.
Selanjutnya, untuk pengisian ulang saldo pengguna kartu berlangganan multi trip dapat melakukan Isi ulang atau Top Up pada loket stasiun di Jabodetabek dengan pilihan nominal mulai dari Rp. 5.000, Rp. 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000 dan maksimal Rp. 1.000.000.
Kartu berlangganan multi trip yang ditawarkan PT KCJ juga tidak memiliki masa kedaluwarsa, seluruh saldo yang ada pada kartu tersebut dapat digunakan tanpa batas waktu, sehingga pengguna tidak perlu khawatir saldo yang ada pada kartu akan hangus dalam jangka waktu tertentu jika tidak digunakan.


 E-Ticket Single Trip

E-Ticket Multi Trip

Meskipun penerapan tarif progresif sangat menguntungkan, namun penerapan ini juga menuai protes. Penerapan tarif progresif dan e-ticket membuat antrian di loket menjadi lebih panjang, bahkan sampai berjam-jam. Hal ini tentu saja membuat masyarakat yang ingin menggunakan KRL untuk bepergian menjadi tidak nyaman. Antrian di gate juga terjadi ketika penumpang harus melakukan tapping tiket (gate in) atau memasukkan/mengembalikan tiket (gate out). Prosedur harus dilakukan agar pagar besi bisa membuka. Banyak penumpang tak sabar menghadapi antrean, lalu menerobos. Ini pada gilirannya bisa menyebabkan masalah lain, seperti tiket dimuntahkan saat gate out. Alasan mengejar kereta juga kerap membuat antrean dan gate diabaikan.

Tidak ada komentar: